Header Ads

Pencinta TGB Harus Legowo Uswatunnya Nomor Dua

Banyaknya masyarakat yang mengharapkan TGB Zainul Majdi menjadi presiden memunculkan kehawatiran di mata para pengamat. Pantauan terbuka dari hasil ekspresi warga, baik melalui statement para pakar di media nasional juga para melek politik di media sosial mengibaratkan, ada rasa sayang mereka kepada TGB jika langsung menjadi nomor satu. 

Rasa sayang itu muncul karena TGB tidak diinginkan apabila wibawa, kharisma, serta jasa-jasanya jatuh dengan saling lempar bola panas diantara para simpatisan tokoh nasional seperti Jokowi, Prabowo, SBY, Habib Rizeq dan pemimpin-peminpin bertaraf nasional lainnya.

“Walau dihina melalui gambar yang diedit, kata-kata kasar, dibandingkan dengan bak sampah, pemimpin nasional itu enggak boleh marah, karena sudah resiko menjadi figur publik, yang marah pastilah simpatisannya,” menyimpulkan coment debat dalam postingan di salah satu group facebook yang sudah tertimbun isu.   

Soal TGB yang banyak didukung di media sosial dengan tranding yang sangat tinggi bisa disimak melalui beberapa media sosial sebagai media ekspresi warga menjalankan hak-haknya. Media sosial yang dimaksudkan adalah facebook, twiter, youtube, dan bloger. Rating terkait TGB tidak main-main, bukan hanya di Lombok, tapi dari sabang sampai merauke.

Logika perbincangan warga terkait TGB misalnya bisa dilihat melalui salah satu catatan bloger berjudul senyum mereka. Sekilas blog tersebut bercerita tentang TGB yang dibicarakan di objek-objek wisata, sopir bis-bis dan kalangan pemuda di wilayah sulawesi, tanah kelahiran wakil presiden Jusuf Kalla.

Demikian juga di Youtube, Soal TGB bisa dicek di akun Indo Trend, Tentara Siber Muslim, TGB 2019 dan akun-akun youtube yang memiliki jutaan penonton. Potret-potret tersebut menunjukkan bahwa TGB meskipun Pilpres masih jauh, sudah menjadi bahan perbinacangan nasional.

Meski demikian, sebagaimana keberanian aktivis yang mengkritik TGB yang kini viral, sebagai pencinta TGB, maka pembelaan yang dibarengi dengan jiwa-jiwa legowo harus dikedepankan. Dari kritik viral tersebut, tercatat ada komentar yang membuat judul ini ada, ……….ye jage jari ketue kominis NTB,,,melen te selidiki tie,lemaq sede NTB isiqne,,pokokne ndaq bae pade dukung partai pembele penista agame no,Golkar,ppp,pdi,pkb,nasdem.

Kami tidak terlalu paham bahasa Lombok, Khususnya terkait komentar diatas, namun membaca ada komunis, ada penista agama, ada nama-nama partai, tentu mengindikasikan bahwa pencinta TGB harus masih belajar dengan komentar-komentar nasional. Walau itu sekiranya sebagaimana komentar haters presiden indonesia saat ini yang bisa dipahami sendiri.

Harus juga belajar bahwa apa yang diberitakan KIKNEWS.TODAY merupakan jempol dua jari untuk kemerdekaan pers. Sebuah tulisan insan media yang harus didukung sebagai edukasi bahwa se-mulia apapun pigur publik, jika sudah siap sebagai pigur publik maka kritikan harus tetap ada sebagai preventif dan pengakuan bahwa manusia tetaplah manusia.

Dari uraian singkat ini, kami kembali garis birukan rasa sayang para pengamat terkait pemimpin multi talenta ini. Singkatnya, di masa depan TGB adalah harapan kita. Namun untuk 2019, Prabowo Subianto semoga bisa mengkader TGB untuk dijadikannya sebagai calon Wakil Presiden. Namun itu tergantung lagi dari Partai. Jika Partai-partai besar tidak egois untuk Indonesia, maka mereka akan mendengarkan harapan rakyat ini.   

No comments

ADS

Powered by Blogger.