Header Ads

Contoh Proposal Diklat Pendidikan Metode Quantum Teaching

 I. LATAR BELAKANG

Seiring perkembangan zaman, dunia pendidikan juga memerlukan berbagai inovasi. Hal itu penting dilakukan untuk kemajuan kualitas pendidikan, tidak hanya pada tataran teori tapi sudah bisa diarahkan kepada hal yang bersifat praktis.

Diakui atau tidak (meskipun masih belum ada penelitian konkret), banyak yang merasa bahwa sistem pendidikan kita terutama proses pembelajaran sekarang masih bersifat membosankan. Dalam sebuah situs di internet ditulis, fakta yang terjadi akhir-akhir ini ada banyak keluhan dari para peserta didik tentang pendidikan.

Di antaranya, peserta didik menganggap pendidikan saat ini kurang memberikan kebebasan berpikir, banyak hafalan, mata pelajaran banyak yang hanya mengejar target kurikulum, pendidik hanya mengajarkan pengetahuan bukan keterampilan, dan banyak pendidik yang mengajarkan logika tanpa melibatkan emosi.

Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan, ditemukan sebuah metode pembelajaran yang disebut dengan Quantum Teaching, dikembangkan oleh seorang pendidik dalam pembelajaran. Quantum Teaching sendiri berawal dari sebuah upaya Dr Georgi Lozanov, pendidik asal Bulgaria, yang bereksperimen dengan suggestology. Prinsipnya, sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil belajar.

Pada perkembangan selanjutnya, Bobbi de Porter (penulis buku best seller Quantum Learning dan Quantum Teaching), murid Lozanov, dan Mike Hernacki, mantan guru dan penulis, mengembangkan konsep Lozanov menjadi Quantum Learning. Metode belajar ini diadopsi dari beberapa teori. Antara lain sugesti, teori otak kanan dan kiri, teori otak triune, pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik) dan pendidikan holistik.

Konsep itu sukses diterapkan di Super Camp, lembaga kursus yang dibangun de Porter. Dilakukan sebuah penelitian untuk desertasi doktroral pada 1991, yang melibatkan sekitar 6.042 responden. Dari penelitian itu, Super Camp berhasil mendongkrak potensi psikis siswa.

Antara lain peningkatan motivasi 80 persen, nilai belajar 73 persen, dan memperbesar keyakinan diri 81 persen.
Sekolah yang didirikan de Porter itu, menjadi pusat percontohan tempat metode Quantum dipraktikkan. Remaja, karyawan, eksekutif perusahaan, menjadi murid di sekolah ini. Tujuannya satu: menjadi manusia baru. Pada akhirnya Quantum Learning itu kembali disempurnakan menjadi Quantum Teaching. Itulah sebabnya Jack Canfielf, penulis buku Chicken Soup of the Soul mengatakan, metode ini akan mengobarkan kembali api yang ada di dalam diri Anda.
Quantum Teaching bahkan menggugat cara mengajar yang selama ini dilakukan secara ‘turun temurun’. Persamaan Quantum Teaching ini diibaratkan mengikuti konsep Fisika Quantum yaitu:
E = mc2
E    = Energi (antusiasme, efektivitas belajar-mengajar,semangat)
m   = massa (semua individu yang terlibat, situasi, materi, fisik)
c    = interaksi (hubungan yang tercipta di kelas)
Berdasarkan persamaan ini dapat dipahami, interaksi serta proses pembelajaran yang tercipta akan berpengaruh besar sekali terhadap efektivitas dan antusiasme belajar pada peserta didik.
Kata Quantum sendiri berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Jadi Quantum Teaching menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur yang ada pada peserta didik dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas.
Bila metode ini diterapkan, maka pendidik akan lebih mencintai dan lebih berhasil dalam memberikan materi serta lebih dicintai anak didik karena pendidik mengoptimalkan berbagai metode.
Apalagi dalam Quantum Teaching ada istilah ‘Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan hantarlah dunia kita ke dunia mereka’. Hal ini menunjukkan, betapa pengajaran dengan Quantum Teaching tidak hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari peserta didik. Tetapi jauh dari itu, peserta didik juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dalam dan ketika belajar.
Selain itu, ada beberapa prinsip Quantum Teaching, yaitu:
   1.Segalanya berbicara, lingkungan kelas, bahasa tubuh, dan bahan pelajaran semuanya menyampaikan pesan tentang belajar.
2.Segalanya bertujuan, siswa diberi tahu apa tujuan mereka mempelajari materi yang kita ajarkan.
3.Pengalaman sebelum konsep, dari pengalaman guru dan siswa diperoleh banyak konsep.
4.Akui setiap usaha, menghargai usaha siswa sekecil apa pun.
5.Jika layak dipelajari, layak pula dirayakan, kita harus memberi pujian pada siswa yang terlibat aktif pada pelajaran kita. Misalnya saja dengan memberi tepuk tangan, berkata: bagus!, baik!, dll.
Lebih jauh, dunia pendidikan akan semakin maju ke depannya. Sebab, Quantum Teaching akan membantu peserta didik dalam menumbuhkan minat mereka untuk terus belajar dengan semangat. Apalagi Quantum Teaching juga sangat menekankan pada pentingnya bahasa tubuh. Seperti tersenyum, bahu tegak, kepala ke atas, mengadakan kontak mata dengan siswa dan lain-lain. Humor yang bertujuan agar pemebelajaran tidak membosankan. Oleh karena itu pendidik juga perlu memiliki Emotional Intelligence, yaitu kemampuan  untuk mengelola emosi secara matang.
Berdasar pada latar belakang yang telah dipaparkan, maka kami pengurus PGSI kota Banjar bermaksud mengajukan proposal kegiatan untuk mengadakan pelatihan dan pendidikan dengan judul   “Cerahkan Dunia Pendidikan Dengan Metode Quantum Teaching “. Untuk para pendidik di lingkup kota Banjar pada khususnya dan para pendidik di prianagan timur pada umumnya.
II. NAMA KEGIATAN
Pelatihan dan Pendidikan yang akan diadakan bernama
“Cerahkan Dunia Pendidikan Dengan Metode Quantum Teaching ”

III. TEMA KEGIATAN

Tema kegiatan pendidikan dan Pelatihan yang akan diadakan adalah
“ Menjadi pendidik  profesional ”

IV. MAKSUD dan TUJUAN KEGIATAN

Setelah Pendidik mengikuti kegiatan diklat diharapkan akan dapat;
1.       Memahami aplikasi metode Quantum Teaching dalam pembelajaran
2.       Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan standar proses Permendiknas
3.       Mendemontrasikan Metode Quantum Teaching bersama teman sejawat diklat.
4.       Mengaplikasikan metode Quantum Teaching dalam pembelajaran sehari-hari
5.       Menjadi Pendidik Profesional.

IV. WAKTU DAN TEMPAT

Pendidikan dan Pelatihan “Cerahkan Dunia Pendidikan Dengan Metode Quantum Teaching ” insyaAllah akan dilaksankan pada :
Hari / Tanggal       :    20 Juni 2010
Nama Kegiatan     :    Diklat Pendidikan dengan Judul
                                   “ Cerahkan Dunia Pendidikan Dengan
                                       Metode Quantum Teaching  “
Waktu                   :    08.00 – 16.00 WIB
Tempat                  :   Gedung Dakwah Kota Banjar- Jawa  Barat
V. KEPANITIAAN

1. Steering Committee (SC)          : Pengurus Harian PGSI Kota Banjar

2. Organising Committee (OC)     :

a. Ketua Diklat
   
: Fituyan Rokhayat,S.Si
b. Sekretaris Diklat
   
: Komarudin,S.Pd
c. Bendahara Diklat
   
: Dadan Syaeful Romdon,S.Pd
d. Seksi-seksi
   

    - Seksi Humas
   
: Nur Hidayat
    - Seksi Pubdekdok
   
: Deni
    - Seksi Acara
   
: Tati Rohayati
    - Seksi Logistik
   
: Itam Katmaji,S.Pd
    - Seksi  Keamanan
   
: Konirin
    - Seksi Konsumsi
   
: Nuri Handayani,A.Md
    - Seksi Usaha
   
: Yuyun Sunaryati,S.P

VI. BIAYA YANG DIBUTUHKAN

Adapun biaya yang kami ajukan untuk kebutuhan kami dalam mengadakan kegiatan Diklat ini  sejumlah Rp. 40.000.000,00

Dengan rincian sebagai berikut:

No
   
Kebutuhan
   
Besarnya ( Rp)
1
   
Penyewaan Tempat
   
2.500.000
2
   
Penyewaan Infocus dan Sound System
   
2.000.000
3
   
Pengadaan Laptop dan printer
   
10.500.000
4
   
Biaya Narasumber Tingkat Nasional, Kota
   
2.000.000
5
   
Pengadaan Camera digital
   
2.500.000
6
   
ATK dan penggandaannya
   
1.500.000
7
   
Konsumsi Narasumber, Panitia, dan Peserta
   
2.000.000
8
   
Spanduk, Brosur, ID card, dan PIN
   
1.000.000
9
   
Sertifikat Panitia dan Peserta
   
2.500.000
10
   
Dokumentasi
   
500.000
11
   
Pelaporan
   
500.000
12
   
Komunikasi Panitia
   
1.000.000
13
   
Kaos Peserta dan Panitia
   
11.500.000
14
   
JUMLAH
   
40.000.000
VII. PENUTUP

Persaudaraan Guru Sejahtera Indonesia (PGSI) adalah organisasi profesi yang bergerak dalam bidang pemberdayaan pendidik, yang memiliki fungsi sebagai penggerak, pemberdaya, advokasi, pelayanan, dan koordinasi, maka untuk mencapai salah satu tujuannya yaitu tercapainya kompetensi guru yang ideal seharusnyalah PGSI selalu melatih agar pendidik dapat melaksanakan pembelajaran yang bermakna bagi para siswa.

Oleh karena itu, kami mengajukan proposal kegiatan pendidikan dan pelatihan ini kepada Bapak Gubernur Jawa Barat semata-mata untuk meningkatkan mutu pendidik, sehingga berawal dengan memperbaik para pendidik  maka hasil pendidikanpun diharapkan akan lebih baik di masa yang akan datang.



Ketua,
   
Sekretaris,


FITUYAN ROKHAYAT,S.Si
   


KOMARUDIN,S.Pd

   

No comments

ADS

Powered by Blogger.